Akan Menjadi Apa Dan Seperti Apa Kita Kelak?
13.36
By
Muhtar Sholikhin
Islami
0
komentar
Mungkin pertanyaan itu yang kerap kali muncul pada benak seorang pemuda.
Apalagi bagi yang masih bingung belum mengetahui jati dirinya dan potensi apa
yang ia miliki untuk dapat dikembangkan secara maksimal.
Untuk menjawab pertanyaan ” Akan Menjadi Apa Dan Seperti Apa Kita Kelak?”
sebenarnya jawabannya sederhana. Kalau saya boleh membuat jawaban menurut saya maka jawaban untuk
pertanyaan tersebut adalah : ”Siapa teman
kita?”
Mungkin ada yang bertanya-tanya dan menganggap aneh bahwa suatu
pertanyaan dijawab dengan kalimat tanya.
Akan tetapi itu realita dan memang benar adanya. Seseorang akan menjadi seperti
apa itu tergantung dengan siapa ia berkawan.
Dalam hal ini kita bisa ambil dari sudut pandang Islam, bahwa betapa
vitalnya peran teman, sahabat di dalam pergaulan. Seprti sabda Rasulullah :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ
الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ،
وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ،
وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا
خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual
minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia
akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan
mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan
membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.”
(HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
Itulah pandangan Islam dan kenyataan itu pula yang terjadi di dunia ini.
Orang yang berkawan dengan orang baik niscaya ia akan baik, walaupun belum
tentu menjamin bahwan orang yang berteman dengan orang baik itu pasti baik, karena
yang namanya kebaikan itu amatlah berat perjuangannya. Akan tetapi barang siapa
yang berkawan dengan orang jahat, kafir, munafik maka hampir dipastikan ia akan
menjadi seperti kawannya itu pula. Karena yang namanya keburukan itu amatlah
mudah pelaksanaanya walaupun sebenarnya pengorbanan yang harus dikeluarkan
tidaklah sedikit.
Dalam pepatah jawa pun ada istilah “Ojo cedhak kebo gupak”. Ojo cedhak artinya janganlah
dekat-dekat, sedangkan Kebo gupak maksudnya
keburukan/ orang yang tidak baik.
Itulah sekilas ulasan tentang pentingnya kita berkawan/ memilih teman/
komunitas yang baik. Karena akan menjadi seperti apa diri kita itu tidak terlepas
dengan siapa kita berkawan. Hati-hati memilih kawan…. Fastabiqul Khoirot
0 komentar:
Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak mengandung spam...