Akan Menjadi Apa Dan Seperti Apa Kita Kelak?


Mungkin pertanyaan itu yang kerap kali muncul pada benak seorang pemuda. Apalagi bagi yang masih bingung belum mengetahui jati dirinya dan potensi apa yang ia miliki untuk dapat dikembangkan secara maksimal.

Untuk menjawab pertanyaan ” Akan Menjadi Apa Dan Seperti Apa Kita Kelak?” sebenarnya jawabannya sederhana. Kalau saya boleh membuat  jawaban menurut saya maka jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah : ”Siapa teman kita?”

Mungkin ada yang bertanya-tanya dan menganggap aneh bahwa suatu pertanyaan dijawab dengan kalimat  tanya. Akan tetapi itu realita dan memang benar adanya. Seseorang akan menjadi seperti apa itu tergantung dengan siapa ia berkawan.
Dalam hal ini kita bisa ambil dari sudut pandang Islam, bahwa betapa vitalnya peran teman, sahabat di dalam pergaulan. Seprti sabda Rasulullah :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

Itulah pandangan Islam dan kenyataan itu pula yang terjadi di dunia ini. Orang yang berkawan dengan orang baik niscaya ia akan baik, walaupun belum tentu menjamin bahwan orang yang berteman dengan orang baik itu pasti baik, karena yang namanya kebaikan itu amatlah berat perjuangannya. Akan tetapi barang siapa yang berkawan dengan orang jahat, kafir, munafik maka hampir dipastikan ia akan menjadi seperti kawannya itu pula. Karena yang namanya keburukan itu amatlah mudah pelaksanaanya walaupun sebenarnya pengorbanan yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit.

Dalam pepatah jawa pun ada istilah “Ojo cedhak kebo gupak”. Ojo cedhak artinya janganlah dekat-dekat, sedangkan Kebo gupak maksudnya keburukan/ orang yang tidak baik. 

Itulah sekilas ulasan tentang pentingnya kita berkawan/ memilih teman/ komunitas yang baik. Karena akan menjadi seperti apa diri kita itu tidak terlepas dengan siapa kita berkawan. Hati-hati memilih kawan…. Fastabiqul Khoirot


0 komentar:

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak mengandung spam...